Emanuel Grace Manek
Berikut ini macam-macam
kondisi suatu daerah berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk.
1. Daerah rural sering diidentikkan dengan daerah
bukan perkotaan. Daerah ini terletak di daerah
pinggiran pemukiman padat penduduk atau
pinggiran kota. Daerah rural biasanya berupa
daerah dengan kepadatan penduduk yang relatif
lebih rendah daripada daerah kota. Daerah ini
juga memiliki intensitas penggunaan airtanah
yang relatif kecil. Daerah ini juga sering disebut
dengan kawasan hijau karena kawasan ini belum
mengalami perubahan tataguna lahan yang
signifikan. Tataguna lahan pada daerah ini masih
didominasi area perkebunan atau kawasan hutan
dan belum banyak mengalami perkembangan
bangunan biasanya berada di kawasan pergunungan disekitar kota-kota besar.
2. Daerah Urban dan sekitarnya dicirikan dengan adanya ketidakseimbangan perkembangan antar kawasan serta tidak meratanya pusat-pusat pelayanan untuk masyarakat. Fenomena yang juga mewarnai perkembangan kota-kota besar lain tercermin di dalam struktur keruangan dan pola sebaran guna lahan di kawasan perkotaan. Guna lahan campuran (mixed-use) dijumpai di mana-mana, tidak hanya di pusat-pusat komersial dengan nilai lahan tinggi, tetapi juga di kawasan pinggiran yang relatif masih belum intensif tingkat perkembangannya. Urbanisasi ini terjadi pada kota-kota besar atau kota yang berkembang. Pekembangan kota ini menyebabkan peningkatan jumlah penduduk, sehingga kebutuhan akan air juga meningkat. Kebutuhan air yang meningkat menyebabkan orang yang dahulu menggunakan air sungai sebagai air baku beralih menggunakan airtanah yang mudah didapat dan kualitasnya yang lebih baik, sehingga banyak dilakukan penggalian atau pemboran sumur. Banyaknya penggunaan airtanah membuat muka airtanah menjadi semakin dalam dan timbul beberapa masalah akibat penyalahgunaan airtanah pada daerah urban. Daerah urban cenderung pada daerah pesisir pantai atau sekitar kawasan industri
Comments
Post a Comment