Skip to main content

Potensi perangkap hidrokarbon pada Cekungan Timor bagian barat



Pulau Timor terbagi menjadi dua wilayah secara politis dimana Timor bagian Timur merupakan negara merdeka (Timor Leste) dan Timor Barat adalah wilayah Negara Republik Indonesia yang masuk dalam Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau ini terletak di zona tabrakan antara batas kontinental NW sebelumnya pasif Australia dan sistem subduksi busur pulau Banda (Gambar 1). Secara umum   litostratigrafi   di   Pulau Timor  dapat  dibagi  menjadi tiga sikuen  yaitu Sikuen    Kekneno,    Sikuen    Kolbano, dan Sikuen Viqueque. Umur dari ketiga sikuen ini berkisar    dari    Perem    hingga    Pleistosen. Menurut   Sawyer   dkk.(1993), litostratigrafi regional  Timorsecara  umum  disusun  oleh: batuan  dasar,  Sikuen  Kekneno yang  terdiri dari Formasi Maubise,    Formasi Atahoc, FormasiCribas, FormasiNiof, Formasi Aitutu, Formasi Babulu,     dan FormasiWailuli, sedangkan Sikuen Kolbano terdiri dari Formasi Oebaat, Formasi Nakfunu, Formasi Menu,  dan Formasi Ofu,   sedangkan Sikuen Viqueque terdiri dari Formasi Viqueque, dan Melange. Sedangkan struktur geologi secara  regional yang terdapat  di  Timor  sangat  kompleks.  Struktur utama   yang   ditemukan   antara   lain   adalah lipatan,    sesar    naik,    dan    sesar    mendatar mengiri.  Struktur  geologi  yang  berkembang secara  umum  dibentuk  oleh  tegasan-tegasan utama yang berarah barat laut -tenggara (NW-SE).  Struktur  lipatan  hadir  sebagai  Antiklin Aitutu  yang  berarah  barat  daya –timur  laut dan Antiklin Cribas yang berarah barat -timur (W-E).
Pulau Timor telah menjadi subjek hidrokarbon eksplorasi sejak awal abad kedua puluh, meskipun hingga saat ini proporsi eksplorasi lebih besar telah berfokus pada bagian politik timur pulau Timor. Ini tercermin dalam aktivitas pengeboran, dengan hanya satu sumur (Banli-1) dari total 27 sumur eksplorasi dibor di darat di Timor yang berada di timor Barat sedangkan lainya berada dibagian Timor Timur. Seperti dapat dilihat dari Gambar 3, Mayoritas rembesan hidrokarbon ditemukan di Timor Timur, dengan lebih sedikit terjadi di Indonesia yaitu Timor Barat. Timor Barat cenderung merembes gas hidrokarbon dimana terdokumentasi dibagian paling barat  pulau. Rembesan minyak di Timor ditemukan di ujung timur Timor. Sehingga dalam kegiatan eksplorasi dicocokkan terkait dengan ketidakseimbangan dalam distribusi minyak dan rembesan gas terutama dalam hal ini di Pulau Timor.
Evolusi   tektonik    yang   terjadi   pada zaman  Pra  Tersier  diantaranya  terdapat event rifting yang   terjadi   pada   Jura Akhir  yang  mengakibatkan  banyaknya sesar  normal, horst, dan graben yang berkembang  . Potensi  perangkap (trap) hidrokarbon adalah    perangkap    struktur,    dimana struktur yang berkembang setelah kolisi adalah    antiklin    dan    sesar    berbalik. Kemungkinan   besar   perangkap yang ada  pada  Cekungan  Timor  bagian  barat berdasarkan    data    permukaan    adalah lipatan   yang   diakibatkan   oleh   sesar berbalik.

Gambar 4. Ilustrasi perangkap (trap) antiklin pada Cekungan Timor bagian barat
Potensi perangkap hidrokarbon pada Cekungan   Timor   bagian   barat   adalah perangkap  struktur  seperti  (Gambar 4), karena  setelah  terjadi  kolisi  struktur  yang terbentuk berupa antiklin yang disebabkan oleh   sesar   berbalik.Menurut   Charlton (2001)   berdasarkan   hasildata seismicterdapat    struktur    inversi    yang    besar memotong  batuan  dasar  yang  paling  tua sampai  batuan  yang  berumur  Jura  yang berpotensi sebagai perangkap hidrokarbon yang besar.  Ini menandakan data dibawah permukaan yang didapat berdasarkan hasil seismicdengan   data   yang   didapatkan dipermukaan  dengan  melakukan  mapping permukaan sejalan, dalam artian interpretasi    bawah    permukaan    dengan interpretasi  berdasarkan  data  permukaan serta konsep yang dipakai untuk menentukan    potensi    perangkap (trap)hidrokarbon   sesuai   dengan   data   serta kenyataan dan kenampakan dilapangan.

Pustaka :
Charlton,  T.R.,  2002. The  Perm  of  Timor: stratigraphy, palaeontology and palaeogeography.    Journal    of    Asian Earth 20 (2002) 719-774


Comments

Sering Dibaca

Origin Of Porosity and Permeabillity (Porositas dan permeabilitas batuan dasar dan persamaan dasar)

a)       A porous body is a solid that contains holes. b)      The holes maybe connected or disconnected, normally or random distribute, interstitial or planar cracklike features. c)       The degree of connectivity of the pores dictates the permeability of the rock, that is, the ease with which fluid can move throught the rock body. d)      Total porosity = Part of rock that is void space, express as percentage Total porosity (n) = Vv/Vr=Volume of void / Total volume e)      As the total volume is the sum of the void and solid volum, we can express the relationship in eq. bellow : Void ratio (e) = Vv/Vs = Void volume / Solid volume e = n/(1-n) or n = e/(1+ e) SO Porosity is a measure of how much of a rock is open space. This space can be between grains or within cracks or cavities of the rock. Permeability is a measure of the ease with which a fluid (water in

PEDOMAN PRIORITAS PEMANFAATAN AIR TANAH (3PAT), SUDAHKAH DIDAERAH MU ?

   Apakah penggunaan air tanah di wilayah kita masing-masing baik desa, kecamatan, kabupaten, propinsi dan negara telah sesuai dengan prioritasnya ? Pengertian :    Pemakaian air tanah sendiri adalah kegiatan yang menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,pertanian rakyat dan kegiatan bukan usaha. Kegiatan bukan usaha itu sendiri antara lain, asrama, pesantren, rumah ibadah, kantor pemerintah. Pemanfaatan air tanah untuk irigasi juga dapat dikategorikan pada kegiatan bukan usaha jika produk pertanian tersebut sebatas untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Pedoman Prioritas Pemanfaatan Air Tanah (3PAT) : Dalam pemanfaatan air tanah kita harus memperhatikan urutan prioritas-nya sehingga dijadikan pedoman dalam pengambilan kebijakan. Berikut ini merupakan urutan 3PAT, yaitu : 1. Penggunaan air tanah untuk air minum 2. Penggunaan air tanah untuk rumah tangga 3.Penggunaan air tanah untuk pertanian dan peternakan sederhana 4. Penggunaan air tanah untuk Irigasi 5

Apa itu Skala Waktu Geologi ?

Untuk memahami apa itu skala waktu Geologi, maka simaklah tulisan ini sampai selesai. Mari kita mulai, Bumi itu secara konstan berubah dan tidak ada satupun yang terdapat diatas permukaan bumi yang benar-benar bersifat tetap atau permanen. Bebatuan diatas permukaan bukit mungkin dahulunya berasal dari bawah laut. Oleh karena itu untuk mempelajari bumi maka dimensi "waktu" menjadi sangat penting, dengan demikian mempelajari sejarah bumi sama pentingnya untuk dipelajari. Jika kita berbicara tentang catatan sejarah manusia, maka biasanya ukuran waktunya dihitung dalam tahun, atau abad atau bahkan puluhan abad. Berbeda dengan berbicara tentang sejarah bumi, maka ukuran waktu yang kita gunakan atau yang dihitung dalam jutaan tahun atau miliaran tahun.  Dalam kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat dipisahkan dari yang namanya waktu. Catatan waktu biasanya diatur dan disimpan dalam suatu penanggalan (Kalender) yang pengukurannya didasarkan atas peredaran bumi dialam semesta. Seka

Tomografi Geofisika dan pemanfaatanya (Rencana Pondasi bendungan, Pondasi Turbin PLTA, Pondasi pekerjaan-pekerjaan besar)

  Tomografi Geofisika Dalam geofisika kita mengenal istilah Tomografi. Tomografi geofisika merupakan sebuah cara atau metode untuk mencitrakan penampang tertentu dalam metode-metode geofisika. Tomografi ini akan berguna dalam menganalisis struktur atau litologi bawah permukaan bumi dengan metode-metode geofisika. Prinsip dasarnya adalah dengan mengiris/memotong kedalaman secara vertical (sumbu Z) pada AOI (area of interest) sehingga memudahkan kita dalam menginterpretasi keadaan bawah permukaan AOI tersebut. Pemanfaatan Tomografi Geofisika Salah satu pemanfaatan tomografi geofisika menggunakan metode geolistrik untuk mengidentifikasi litologi sehingga dapat melengkapi data-data bor dan penyelidikan geologi pada bidang geoteknik. Penyelidikan geoteknik ini berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan besar seperti pembangunan bendungan, jembatan, jalan hingga bendungan bertingkat. Oleh karena itu dibutuhkan metode tomografi geofisika dengan menggunakan metode geolistrik yang mampu

JURNAL : PEMETAAN KEMIRINGAN LERENG MENGGUNAKAN PENGINDRAAN JAUH DENGAN CITRA DEM SEBAGAI LANDASAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN KOBALIMA.

 

Structural geology introduction (Pengantar Geologi Struktur)

FOLD (DUCTILE) FAULT (BRITTLE)  Structural geology is the study of how rocks deform and the processes of deformation. Deformation is the change in shape, position and/or volume of an object in response to applied forces Geologi struktur merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana batuan terdeformasi dan proses daripada deformasi tersebut.  Deformasi merupakan perubahan daripada bentuk, posisi dan/ataur volume daripada sebuah object seperti hal ini batuan sebagai respon pada gaya yang diterimanya. Deformation is caused by forces acting on the rock body. These forces maybe due to gravity (vertical force) or the movement of the tectonic plates (horizontal forces).  Deformasi disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada tubuh batuan. Gaya-gaya ini mungkin disebabkan oleh gravitasi (gaya vertikal) atau pergerakan lempeng tektonik (gaya horizontal).  The effect of these forces on a rock depends on the area over which they are applied: force/area=stress. Therefore, at its simplest, stress causes

LAPORAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK INTERPRETASI BAWAH PERMUKAAN

I.         PENDAHULUAN 1.1     Latar Belakang Air tanah sebagai salah satu sumber daya air selain sungai dan air hujan, memiliki peran penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan air untuk kepentingan rumah tangga dan industri. Berbagai usaha yang dilakukan untuk mendapatkan air tanah, salah satunya dengan membuat sumur. Air tanah tidak dapat secara langsung diamati melalui permukaan bumi. Oleh karena itu, penyelidikan permukaan tanah merupakan awal penyelidikan yang cukup penting karena dapat memberikan suatu gambaran mengenai lokasi keberadaan air tanah tersebut. Kegiatan penyelidikan melalui permukaan tanah atau bawah tanah haruslah dilakukan, agar dapat diketahui ada atau tidaknya lapisan pembawa air (akuifer), ketebalan dan kedalamannya. Salah satu metode penyelidikan permukaan tanah adalah metode geolistrik. Metode geolistrik dapat memberi gambaran mengenai lapisan tanah di bawah permukaan dan kemungkinan terdapatnya air tanah dan kandungan mineral pa

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

  Emanuel Grace Manek Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau laut secara alami. Terjadinya banjir, tanah longsor, erosi sedimentasi dan kekeringan yang dapat mengakibatkan terganggunya perekonomian dan tata kehidupan masyarakat merupakan ciri terjadinya penurunan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS). Didalam pasal 18 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, kita   lihat bahwa sebagian kewenangan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air dapat diselenggarakan oleh pemerintah daerah, dalam rangka mendukung terselenggaranya pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Pengelolaan DAS sendiri merupakan upaya manusia didalam mengatur hubungan timbal balik antara sumberdaya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala aktifitasnya, agar terwujud kelestarian dan keserasian ekosistem serta m

Luas dan Batas wilayah administratif Kabupaten Malaka - NTT

Kabupaten Malaka adalah salah satu kabupaten dari 22 kabupaten/kota di Provinsi NTT, yang dimekarkan dari Kabupaten Belu pada tanggal 11 Januari 2013 sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Malaka di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan terletak di daratan Timor. Posisi geografis Kabupaten Malaka di daratan Timor, Provinsi NTT adalah di bagian paling timur dan Secara geopolitik, memiliki posisi strategis karena berbatasan langsung dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Kabupaten Malaka berbatasan darat atau langsung dengan Negara Timor Leste dan berbatasan laut dengan Negara Australia.   Adapun batas-batas wilayah administratif kabupaten ini adalah sebagai berikut : Selatan : berbatasan dengan Laut Timor, Utara : berbatasan dengan wilayah kabupaten Belu, Barat : berbatasan dengan wilayah Kabupaten TTU dan TTS Timur : berbatasan dengan wilayah Negara Timor Laste. Secara administratif, Kabupaten Malaka yang memiliki luas wilayah mencapai