Skip to main content

PENGANTAR PENTINGNYA MENGELOLA DAS (DAERAH ALIRAN SUNGAI)


4 Cara untuk Mengendalikan Daerah Aliran Sungai (DAS) - PRELO BLOG ...

PENGANTAR PENTINGNYA MENGELOLA DAS (DAERAH ALIRAN SUNGAI)



Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan wilayah daratan yang merupakan kesatuan ekosistem dengan sungai dan anak-anak sungainya yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah pengairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (PP No.37 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai).

Daerah Aliran Sungai memiliki peran yang sangat penting bagi siklus hidrologi, kemampuannya menjaga dan menjadi tempat untuk mengalirkan air dari hulu ke hilir sebagai sumber kehidupan menjadi jaminan yang akan menyatukan komponen biotik dan abiotik dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Adanya Daerah Aliran Sungai yang terawat dapat meminimalisirkan kerusakan alam, karena lingkungannya yang terjaga.

Dalam menganalisis DAS, output yang diharapkan adalah tersedianya air dalam jumlah yang memadai dengan fluktuasi yang kecil antara musim penghjan dan musim kemarau serta kualitas air yang baik.

Dalam pengelolaan DAS, Asdak (2002) mengemukakan perlunya mempertimbangkan aspek-aspek sosial, ekonomi, budaya dan kelembagaan yang beroperasi di dalam dan di luar DAS. Artinya, pendekatan teknis saja melalui berbagai kegiatan yang terkait dengan konservasi tanah, hutan dan air saja tidak cukup, diperlukan pendekatan lainnya dalam mendukung aspek pendekatan teknis. Waryono (2002) mengemukakan bahwa keterpaduan dalam pemulihan, penyelamatan, pelestarian dan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungan DAS secara optimal yang akan memberikan keuntungan ekologis, ekonomis maupun sosial dikenal dengan pendekatan bioregionalHal ini mengacu pada keharmonisan hubungan manusia dengan alam dan lingkungannya. Dalam pendekatan ini berkembangnya sosio-teknosistem cenderung akan mendesak keberadaan ekosistem suatu DAS. Sosiosistem ditelusuri melalui pola hidup masyarakat, tingkat pengetahuan dan pendidikan, kesehatan, pendapatan perkapita dan tingkat kepedulian terhadap potensi sumberdaya alam dan lingkungannya. Sedangkan teknosistem ditelusuri berdasarkan aspek penggunaan tanah baik untuk penerapan teknologi budidaya, industri, maupun pemanfaatan lainnya yang erat kaitannya dengan konservasi tanah.

Banyaknya kebutuhan manusia dan kondisi alam yang dinamis membuat lingkungan dapat berubah sewaktu – waktu, terutama karena bencana. Bencana seringkali mengganggu struktur atau keseimbangan alam yang akan mempengaruhi siklus hidrologi, salah satunya yaitu banjir.

Faktor manusia dan faktor alam sangat mempengaruhi kerusakan DAS. Faktor alam diartikan sebagai faktor yang disebabkan oleh alam, dapat berupa terjadinya bencana alam seperti gunung meletus dan tanah longsor, sedangkan faktor manusia merupakan faktor yang berasal dari manusia, manusia merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap ekosistem DAS. Berbagai aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan DAS seringkali melampaui batas. Aktifitas-aktivitas manusia yang dapat mengganggu fungsi DAS antara lain melakukan penebangan pohon yang berlebihan atau penggundulan hutan, membangun pemukiman didaerah DAS, alih fungsi lahan hutan menjadi lahan perkebunan dan lahan pertanian. Faktor pertumbuhan jumlah penduduk juga dapat mempengaruhi penggunaan lahan. Pertumbuhan penduduk dimana meningkat dapat menyebabkan meningkatnya juga kebutuhan lahan sebagai sarana bermukim. Saat ini kebutuhan akan lahan sebagai sarana bermukim penduduk menjadi kebutuhan yang vital. Kegiatan pembangunan yang dilakukan manusia seringkali tidak memperhatikan daya dukung lingkungan, sehingga mengakibatkan degradasi lahan, dan menurunkan kondisi fisik lahan tersebut, disisi lain sumber daya alam utama yaitu tanah dan air keduanya tersebut mudah mengalami kerusakan atau degradasi.

Lahan kritis dapat didefinisikan sebagai lahan yang telah mengalami kerusakan, sehingga berkurang fungsinya baik fungsi tata air dan fungsi produksinya pada sampai batas yang ditentukan sehingga tanaman tidak mendapat cukup air dan unsur hara. Lahan kritis ditandai oleh rusaknya struktur tanah serta menurunnya kualitas dan kuantitas bahan organik. Dalam pengelolaan lahan, lahan perlu dikelola dengan teknologi konservasi yang benar untuk menjaga agar lahan terlindungi dari erosi, erosi bukan hanya merusak tanah namun juga dapat merusak tata air dalam daerah aliran sungai yang dapat menyebabkan lahan kritis. Kondisi ekosistem DAS merupakan salah satu isu nasional dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dikarenakan salah satu variabel terjadinya banjir adalah kondisi DAS yang kritis.

Pentingnya DAS sebagai satu unit perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam yang telah diterima oleh berbagai pihak baik di tingkat nasional maupun tingkat regional, merupakan kesatuan ekosistem yang mencangkup hubungan timbal balik sumberdaya alam dan lingkungan DAS dengan kegiatan manusia guna kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. DAS Bagian hulu cenderung memiliki tingkat kerawanan akan terjadinya kekritisan lahan, mengingat wilayah yang memiliki kemiringan lereng lebih besar dari 8% yang cenderung miring hingga curam akan memungkinkan terjadinya erosi dan menurunkan tingkat kesuburan tanah karena material unsur hara yang hilang oleh air.

Karakteristik DAS dapat diartikan sebagai gambaran spesifik sebuah DAS yang di cirikan oleh parameter-parameter yang berkaitan dengan keadaan morfometri, topografi, hidrologi, geologi, tanah, vegetasi, tata guna lahan dan manusia, menurut (Seyhan,1990). DAS dibagi menjadi menjadi 3 perwilayahan yang utama yaitu pertama DAS bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan curah hujan. Kedua, DAS bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau. Ketiga, DAS bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.

Keberadaan sektor kehutanan di daerah hulu yang terkelola dengan baik dan terjaga keberlanjutannya dengan didukung oleh prasarana dan sarana di bagian tengah akan dapat mempengaruhi fungsi dan manfaat DAS tersebut di bagian hilir, baik untuk pertanian, kehutanan maupun untuk kebutuhan air bersih bagi masyarakat secara keseluruhan. Rentang panjang DAS yang begitu luas baik secara administrasi maupun tata ruang, dalam pengelolaan DAS diperlukan adanya koordinasi berbagai pihak terkait baik lintas sektoral maupun lintas daerah secara baik. Pentingnya menjaga kelestarian ekosistem DAS perlu dilakukan untuk menjaga sistem tataguna lahan, hidrologis pengairan di sekitar DAS, serta adanya rehabilitasi hutan dan lahan di harapkan mampu mengurangi lahan kritis sebagai dampak degradasi lahan dan alih fungsi lahan di daerah DAS. Pengetahuan tentang proses-proses hidrologi yang berlangsung dalam ekosistem DAS bermanfaat bagi pengembangan sumberdaya air dalam skala DAS.

 

Comments

Sering Dibaca

Luas dan Batas wilayah administratif Kabupaten Malaka - NTT

Kabupaten Malaka adalah salah satu kabupaten dari 22 kabupaten/kota di Provinsi NTT, yang dimekarkan dari Kabupaten Belu pada tanggal 11 Januari 2013 sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Malaka di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan terletak di daratan Timor. Posisi geografis Kabupaten Malaka di daratan Timor, Provinsi NTT adalah di bagian paling timur dan Secara geopolitik, memiliki posisi strategis karena berbatasan langsung dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Kabupaten Malaka berbatasan darat atau langsung dengan Negara Timor Leste dan berbatasan laut dengan Negara Australia.   Adapun batas-batas wilayah administratif kabupaten ini adalah sebagai berikut : Selatan : berbatasan dengan Laut Timor, Utara : berbatasan dengan wilayah kabupaten Belu, Barat : berbatasan dengan wilayah Kabupaten TTU dan TTS Timur : berbatasan dengan wilayah Negara Timor Laste. Secara administratif, Kabupaten Malaka yang memiliki luas wilayah menca...

PEDOMAN PRIORITAS PEMANFAATAN AIR TANAH (3PAT), SUDAHKAH DIDAERAH MU ?

   Apakah penggunaan air tanah di wilayah kita masing-masing baik desa, kecamatan, kabupaten, propinsi dan negara telah sesuai dengan prioritasnya ? Pengertian :    Pemakaian air tanah sendiri adalah kegiatan yang menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,pertanian rakyat dan kegiatan bukan usaha. Kegiatan bukan usaha itu sendiri antara lain, asrama, pesantren, rumah ibadah, kantor pemerintah. Pemanfaatan air tanah untuk irigasi juga dapat dikategorikan pada kegiatan bukan usaha jika produk pertanian tersebut sebatas untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Pedoman Prioritas Pemanfaatan Air Tanah (3PAT) : Dalam pemanfaatan air tanah kita harus memperhatikan urutan prioritas-nya sehingga dijadikan pedoman dalam pengambilan kebijakan. Berikut ini merupakan urutan 3PAT, yaitu : 1. Penggunaan air tanah untuk air minum 2. Penggunaan air tanah untuk rumah tangga 3.Penggunaan air tanah untuk pertanian dan peternakan sederhana 4. Penggunaan air ta...

Macam-macam kondisi suatu daerah berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk

  Emanuel Grace Manek   Berikut ini macam-macam kondisi suatu daerah berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk. 1. Daerah rural sering diidentikkan dengan daerah bukan perkotaan. Daerah ini terletak di daerah pinggiran pemukiman padat penduduk atau pinggiran kota. Daerah rural biasanya berupa daerah dengan kepadatan penduduk yang relatif lebih rendah daripada daerah kota. Daerah ini juga memiliki intensitas penggunaan airtanah yang relatif kecil. Daerah ini juga sering disebut dengan kawasan hijau karena kawasan ini belum mengalami perubahan tataguna lahan yang signifikan. Tataguna lahan pada daerah ini masih didominasi area perkebunan atau kawasan hutan dan belum banyak mengalami perkembangan bangunan biasanya berada di kawasan pergunungan disekitar kota-kota besar. 2. Daerah Urban dan sekitarnya dicirikan dengan adanya ketidakseimbangan perkembangan antar kawasan serta tidak meratanya pusat-pusat pelayanan untuk masyarakat. Fenomena yang juga mewarnai perkembangan kota-kota b...

JURNAL : PEMETAAN KEMIRINGAN LERENG MENGGUNAKAN PENGINDRAAN JAUH DENGAN CITRA DEM SEBAGAI LANDASAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN KOBALIMA.

     

SELAYANG PANDANG TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK KOTA BETUN DAN KAB. MALAKA, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR.

     (Emanuel Grace Manek /Yogyakarta/18/10/2019) Berkaca pada masalah-masalah penanganan sampah di indonesia, dimana pelan tapi pasti sampah menjadi masalah besar bagi perkembangan kota. Sangat disayangkan, belum ada kesadaran mengelola sampah, karena pedoman umum yang ada adalah sampah harus dibuang. Padahal, seharusnya tiap rumah tangga memilah sampahnya sebelum membuang. Di Indonesia, tiap rumah biasanya memiliki satu tempat sampah di bagian dapur, di mana semua sisa makanan, plastik bekas, kemasan produk rumah tangga, dibuang menjadi satu. Di halaman depan ataupun belakang, juga hanya ada satu tempat sampah besar. Di dalam tempat sampah besar itu, sampah dapur akan dijadikan satu dengan sampah dari bagian rumah yang lain sehngga kompleksitas kandungan pencemar dalam setiap rumah tangga yang nantinya bebas dibuang kemana saja ini akan menambah kompleksitas pencemar yang akan mencemari lingkungan, seperti bom waktu masalah sampah dan pencemaran yang di timbulkannya mem...

BELAJAR GEOLOGI YUK . (Dasar pengelompokan Data-data geologi)

Dalam Geologi kita dilatih untuk berpikir secara holistik. Apasih holistik itu ?  Holistik merupakan berpikir berdasarkan atas berbagai data geologi yang dijumpai dilapangan dan atau data geologi yang dilihat di laboratorium. Kedua macam data tersebut saling mendukung dan saling melengkapi satu sama lain yang kemudian digunakan sebagai dasar melakukan interpretasi. Makin banyak data geologi yang didapatkan atau dikumpulkan dan dimanfaatkan maka semakin mendekati kebenaran hasil interpretasi yang kita berikan dengan asumsi bahwa data geologi tersebut Valid. Banyak cara untuk mengelompokan data geologi yakni : 1. Berdasarkan cara mendapatkannya 2. Berdasarkan atas tempatnya kita mulai dari 1. Berdasarkan cara mendapatkannya dibagi menjadi : a. Data geologi primer :       Data geologi yang diperoleh dengan cara pengamatan langsung pada objeknya, baik dengan cara pengamatan dilapangan maupun dilaboratorium. b. Data geologi primer :     Data geologi ya...

MELIHAT OTONOMI AIR DI KABUPATEN MALAKA.

   Didalam UU No.32 Tahun 2004 dijelaskan bahwa Otonomi daerah merupakan   hak wewenang dan kewajiban daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Oleh sebab itu melalui proses perjuangan panjang dan melelahkan, Malaka akhirnya resmi menjadi daerah otonom baru (DOB) sehingga terpisah dari induknya yaitu Kabupaten Belu di Pulau Timor Propinsi Nusa Tenggara Timur. Salah satu rasionalitas yang penting dari pelaksanaan otonomi daerah adalah untuk memperbaiki kinerja pemerintah kabupaten dan kota. Dengan adanya otonomi, kabupaten dan kota memiliki kewenangan untuk merumuskan kebijakan dan program pembangunan sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan daerah. Pemerintah kabupaten dan kota diharapkan dapat menjadi lebih responsif dalam menanggapi berbagai masalah yang berkembang di daerahnya sehingga program-program pembangunan menjadi lebih efektif dalam menyelesaikan berbagai...

Structural geology introduction (Pengantar Geologi Struktur)

FOLD (DUCTILE) FAULT (BRITTLE)  Structural geology is the study of how rocks deform and the processes of deformation. Deformation is the change in shape, position and/or volume of an object in response to applied forces Geologi struktur merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana batuan terdeformasi dan proses daripada deformasi tersebut.  Deformasi merupakan perubahan daripada bentuk, posisi dan/ataur volume daripada sebuah object seperti hal ini batuan sebagai respon pada gaya yang diterimanya. Deformation is caused by forces acting on the rock body. These forces maybe due to gravity (vertical force) or the movement of the tectonic plates (horizontal forces).  Deformasi disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada tubuh batuan. Gaya-gaya ini mungkin disebabkan oleh gravitasi (gaya vertikal) atau pergerakan lempeng tektonik (gaya horizontal).  The effect of these forces on a rock depends on the area over which they are applied: force/area=stress. Therefore, at its simp...

Igneous rocks characterization

Your description of the rocks probably included their color and surface shape, plus characteristics such as size, shape, and arrangement of the grains or crystals in each rock. The characteristics related to grain size are known as a rock's texture : coarse-grained, fine-grained, and glassy are all descriptions of a rock's texture. The texture of igneous rocks can be analyzed to understand how the rock became solid or crystallized from liquid, melted rock. example The grain size of crystalline igneous rocks can be separated into three broad categories. Coarse-grained igneous rock s have individual grains (crystals) that are visible to the naked eye. Grains can r...

Sistem distribusi air bersih untuk pelayanan publik

  Emanuel Grace Manek Air bersih masih merupakan kebutuhan dasar dari mahluk hidup yang belum tergantikan oleh fluida lainnya sehingga pelayanan akan air bersih merupakan komponen utama pelayanan public yang sangat penting. Setiap negara di dunia memahami pentingnya perhatian khusus terhadap penyediaan air bersih ini tidak terkecuali Indonesia. Perkembangan pembangunan, pertumbuhan penduduk, dan standar kehidupan masyarakat yang meningkat menyebabkan kebutuhan akan air bersih terus meningkan. Hal-hal tersebut yang menjadikan layanan perusahaan yang menyediakan serta mengelola air bersih sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Didalam melayani publik terhadap pemenuhan kebutuhan akan air bersih maka dikenal adanya sistem distribusi perpipaan yang mana kualitas air yang terdistribusi berkaitan dengan kondisi jaringan pipa distribusi air serta kinerja pelayanan. Sedangkan sistem distribusi lainnya adalah pelayanan distribusi air bersih non perpipaan dimana kualitas pelayanan akan bergan...