Skip to main content

Bagaimana Pengangkatan Pulau Timor ? Dahulunya Pulau Timor berada di Bawah Laut ?



Gambar 1. Peta Litotektonik Pulau Timor  (Harris, 2000)
 

Gambar 2. Unit Tektonik Pulau Timor (Audley- Charles, 2004; 2011; Haris, 2006)


Proses  tektonik  yang  ada  pada  Pulau Timor   telah   berlangsung   sejak   umur   Pra Tersier  yaitu  dari  mulai  Perem  sampai  saat ini.     Berdasarkan     data     struktur     geologi diketahui banyak sesar normal yang  memiliki arah  orientasi  secara  acak  dengan  kuantitas yang  relatif  sama.  Banyaknya  sesar  normal pada  timor barat  diinterpretasikan  sesar tersebut   telah   terbentuk   sebelum   muncul kepermukaan.   Ini   menandakan   salah   satu bukti  bahwa  Pulau  Timor  sebelum  terangkat kepermukaan terbentuk pada pasif margin dan terjadi riftingyang  didominasi  oleh regime ekstensional.  Benua  Australia  terus  bergerak ke utara dan akhirnya menumbuk Eurasia dan Pulau  Timor  mengalami  kolisi,  tidak  hanya Pulau  Timor  tetapi  mulai  dari  Pulau  Timor, Pulau  Tanimbar  dan  Pulau –Pulau  lainnya juga  mengalami  kolisi (KOLISI adalah gerakan antara lempeng benua dan lempeng benua yang saling bertumbukan) pada Gambar 2.  Sesar  berbalik  yang ada  pada  Pulau  Timor  menandakan  adanya regimekontraksional  yang  berlangsung  pada daerah  penelitian. 

Proses terakhir deformasi di Busur Luar Banda termasuk Timor adalah pengangkatan Timor secara keseluruhan karena lempeng benua Australia yang terseret masuk oleh lempeng samudera di depannya yang berada di bawah Pulau Timor sejak 3 juta tahun yang lalu telah lepas sambungannya (break off) dengan lempeng samudera di depannya. Lempeng samudera Australia tersebut lalu menekuk dengan curam atau subduksi dengan model roll back.Hal ini mengakibatkan Laut Banda di utaranya mengalami ekstensi akibat pemekaran.Sementara lempeng benua Australia, sesuai densitasnya yang ringan (Continental crust) kembali bergerak ke atas dan mengangkat Pulau Timor yang berada diatasnya sebagai pasif margin.Peristiwa ini mengakibatkan tersingkapnya batuan – batuan metamorf ke permukaan.

Pada Pulau Timor sendiri yang merupakan Hasil pergerakan lempeng dengan batas divergent berupa subduksi akan memiliki palung seperti halnya palung pada Pulau Jawa. Namun Palung yang dihasilkan dari Subduksi diantara Lempeng Australia dengan Busur Banda berbeda tipenya dengan palung subduksi di Pulau Jawa. Hal ini disebebakan oleh penunjaman yang terjadi pada Pulau Timor bukanlah penunjaman dari lempeng samudera, melainkan Lempeng continental crust dari benua Australia. Sehingga palung yang dihasilkan adalah Palung Through (Gambar 1 ) yang memiliki sifat ductile dan pada peta akan tampak batas yang bergradasi. Timor Through ini sebenarnya adalah sebuah foredeep dari margin lempeng Australia yang ditunjukkan oleh kehadiran unit Kalbono (Gambar 2) di Pantai Selatan Timor.

Dari  arah  orientasi  sesar berbalik   yang   relatif   seragam   menandakan proses  ini  hanya  berlangsung  pada  saat  kolisi saja. Berdasarkan data dilapangan dan refrensi yang  ada  dapat  dibuat event tektonik  pada daerah timor Barat seperti  gambar 3. Dari   gambar   tersebut   dapat dijelaskan   struktur   yang   berkembang   pada daerah  Timor Barat pada  saat  sebelum  kolisi adalah sesar normal, horst, dan graben



Gambar 3. Litostratigrafi Timor bagian barat dengan regional event Tektonik dan Potensi Trap (modifikasi dari Permana, 2012)


Pustaka :
 Hall, R. 2011.Australia–SE Asia collision: plate tectonics and crustal flow. in Hall, R., Cottam, M. A. & Wilson, M. E. J. (eds) The SE Asian Gateway: History and Tectonics of the Australia–Asia Collision. London: Geological Society, Special Publications. Pp 355, 75-109.
Permana, A., 2012. Laporan Akhir Penelitian Stratrigrafi Cekungan Timor, Nusa Tenggara Timur.Pusat Survei Geologi. Bandung. (Tidak diterbitkan)
 R, Harris Et Al. 2000. ThermalHistory of Australia Passive Margin Cover Sequence Accreted to Timor during Late Neogene arc-Continental Collision, Indonesia.USA:Journal of Asian Earth Science. Pp (47-69)
 

 

Comments

Sering Dibaca

Luas dan Batas wilayah administratif Kabupaten Malaka - NTT

Kabupaten Malaka adalah salah satu kabupaten dari 22 kabupaten/kota di Provinsi NTT, yang dimekarkan dari Kabupaten Belu pada tanggal 11 Januari 2013 sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Malaka di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan terletak di daratan Timor. Posisi geografis Kabupaten Malaka di daratan Timor, Provinsi NTT adalah di bagian paling timur dan Secara geopolitik, memiliki posisi strategis karena berbatasan langsung dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Kabupaten Malaka berbatasan darat atau langsung dengan Negara Timor Leste dan berbatasan laut dengan Negara Australia.   Adapun batas-batas wilayah administratif kabupaten ini adalah sebagai berikut : Selatan : berbatasan dengan Laut Timor, Utara : berbatasan dengan wilayah kabupaten Belu, Barat : berbatasan dengan wilayah Kabupaten TTU dan TTS Timur : berbatasan dengan wilayah Negara Timor Laste. Secara administratif, Kabupaten Malaka yang memiliki luas wilayah menca...

PEDOMAN PRIORITAS PEMANFAATAN AIR TANAH (3PAT), SUDAHKAH DIDAERAH MU ?

   Apakah penggunaan air tanah di wilayah kita masing-masing baik desa, kecamatan, kabupaten, propinsi dan negara telah sesuai dengan prioritasnya ? Pengertian :    Pemakaian air tanah sendiri adalah kegiatan yang menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,pertanian rakyat dan kegiatan bukan usaha. Kegiatan bukan usaha itu sendiri antara lain, asrama, pesantren, rumah ibadah, kantor pemerintah. Pemanfaatan air tanah untuk irigasi juga dapat dikategorikan pada kegiatan bukan usaha jika produk pertanian tersebut sebatas untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Pedoman Prioritas Pemanfaatan Air Tanah (3PAT) : Dalam pemanfaatan air tanah kita harus memperhatikan urutan prioritas-nya sehingga dijadikan pedoman dalam pengambilan kebijakan. Berikut ini merupakan urutan 3PAT, yaitu : 1. Penggunaan air tanah untuk air minum 2. Penggunaan air tanah untuk rumah tangga 3.Penggunaan air tanah untuk pertanian dan peternakan sederhana 4. Penggunaan air ta...

Macam-macam kondisi suatu daerah berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk

  Emanuel Grace Manek   Berikut ini macam-macam kondisi suatu daerah berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk. 1. Daerah rural sering diidentikkan dengan daerah bukan perkotaan. Daerah ini terletak di daerah pinggiran pemukiman padat penduduk atau pinggiran kota. Daerah rural biasanya berupa daerah dengan kepadatan penduduk yang relatif lebih rendah daripada daerah kota. Daerah ini juga memiliki intensitas penggunaan airtanah yang relatif kecil. Daerah ini juga sering disebut dengan kawasan hijau karena kawasan ini belum mengalami perubahan tataguna lahan yang signifikan. Tataguna lahan pada daerah ini masih didominasi area perkebunan atau kawasan hutan dan belum banyak mengalami perkembangan bangunan biasanya berada di kawasan pergunungan disekitar kota-kota besar. 2. Daerah Urban dan sekitarnya dicirikan dengan adanya ketidakseimbangan perkembangan antar kawasan serta tidak meratanya pusat-pusat pelayanan untuk masyarakat. Fenomena yang juga mewarnai perkembangan kota-kota b...

JURNAL : PEMETAAN KEMIRINGAN LERENG MENGGUNAKAN PENGINDRAAN JAUH DENGAN CITRA DEM SEBAGAI LANDASAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN KOBALIMA.

     

SELAYANG PANDANG TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK KOTA BETUN DAN KAB. MALAKA, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR.

     (Emanuel Grace Manek /Yogyakarta/18/10/2019) Berkaca pada masalah-masalah penanganan sampah di indonesia, dimana pelan tapi pasti sampah menjadi masalah besar bagi perkembangan kota. Sangat disayangkan, belum ada kesadaran mengelola sampah, karena pedoman umum yang ada adalah sampah harus dibuang. Padahal, seharusnya tiap rumah tangga memilah sampahnya sebelum membuang. Di Indonesia, tiap rumah biasanya memiliki satu tempat sampah di bagian dapur, di mana semua sisa makanan, plastik bekas, kemasan produk rumah tangga, dibuang menjadi satu. Di halaman depan ataupun belakang, juga hanya ada satu tempat sampah besar. Di dalam tempat sampah besar itu, sampah dapur akan dijadikan satu dengan sampah dari bagian rumah yang lain sehngga kompleksitas kandungan pencemar dalam setiap rumah tangga yang nantinya bebas dibuang kemana saja ini akan menambah kompleksitas pencemar yang akan mencemari lingkungan, seperti bom waktu masalah sampah dan pencemaran yang di timbulkannya mem...

BELAJAR GEOLOGI YUK . (Dasar pengelompokan Data-data geologi)

Dalam Geologi kita dilatih untuk berpikir secara holistik. Apasih holistik itu ?  Holistik merupakan berpikir berdasarkan atas berbagai data geologi yang dijumpai dilapangan dan atau data geologi yang dilihat di laboratorium. Kedua macam data tersebut saling mendukung dan saling melengkapi satu sama lain yang kemudian digunakan sebagai dasar melakukan interpretasi. Makin banyak data geologi yang didapatkan atau dikumpulkan dan dimanfaatkan maka semakin mendekati kebenaran hasil interpretasi yang kita berikan dengan asumsi bahwa data geologi tersebut Valid. Banyak cara untuk mengelompokan data geologi yakni : 1. Berdasarkan cara mendapatkannya 2. Berdasarkan atas tempatnya kita mulai dari 1. Berdasarkan cara mendapatkannya dibagi menjadi : a. Data geologi primer :       Data geologi yang diperoleh dengan cara pengamatan langsung pada objeknya, baik dengan cara pengamatan dilapangan maupun dilaboratorium. b. Data geologi primer :     Data geologi ya...

MELIHAT OTONOMI AIR DI KABUPATEN MALAKA.

   Didalam UU No.32 Tahun 2004 dijelaskan bahwa Otonomi daerah merupakan   hak wewenang dan kewajiban daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Oleh sebab itu melalui proses perjuangan panjang dan melelahkan, Malaka akhirnya resmi menjadi daerah otonom baru (DOB) sehingga terpisah dari induknya yaitu Kabupaten Belu di Pulau Timor Propinsi Nusa Tenggara Timur. Salah satu rasionalitas yang penting dari pelaksanaan otonomi daerah adalah untuk memperbaiki kinerja pemerintah kabupaten dan kota. Dengan adanya otonomi, kabupaten dan kota memiliki kewenangan untuk merumuskan kebijakan dan program pembangunan sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan daerah. Pemerintah kabupaten dan kota diharapkan dapat menjadi lebih responsif dalam menanggapi berbagai masalah yang berkembang di daerahnya sehingga program-program pembangunan menjadi lebih efektif dalam menyelesaikan berbagai...

Structural geology introduction (Pengantar Geologi Struktur)

FOLD (DUCTILE) FAULT (BRITTLE)  Structural geology is the study of how rocks deform and the processes of deformation. Deformation is the change in shape, position and/or volume of an object in response to applied forces Geologi struktur merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana batuan terdeformasi dan proses daripada deformasi tersebut.  Deformasi merupakan perubahan daripada bentuk, posisi dan/ataur volume daripada sebuah object seperti hal ini batuan sebagai respon pada gaya yang diterimanya. Deformation is caused by forces acting on the rock body. These forces maybe due to gravity (vertical force) or the movement of the tectonic plates (horizontal forces).  Deformasi disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada tubuh batuan. Gaya-gaya ini mungkin disebabkan oleh gravitasi (gaya vertikal) atau pergerakan lempeng tektonik (gaya horizontal).  The effect of these forces on a rock depends on the area over which they are applied: force/area=stress. Therefore, at its simp...

Igneous rocks characterization

Your description of the rocks probably included their color and surface shape, plus characteristics such as size, shape, and arrangement of the grains or crystals in each rock. The characteristics related to grain size are known as a rock's texture : coarse-grained, fine-grained, and glassy are all descriptions of a rock's texture. The texture of igneous rocks can be analyzed to understand how the rock became solid or crystallized from liquid, melted rock. example The grain size of crystalline igneous rocks can be separated into three broad categories. Coarse-grained igneous rock s have individual grains (crystals) that are visible to the naked eye. Grains can r...

Sistem distribusi air bersih untuk pelayanan publik

  Emanuel Grace Manek Air bersih masih merupakan kebutuhan dasar dari mahluk hidup yang belum tergantikan oleh fluida lainnya sehingga pelayanan akan air bersih merupakan komponen utama pelayanan public yang sangat penting. Setiap negara di dunia memahami pentingnya perhatian khusus terhadap penyediaan air bersih ini tidak terkecuali Indonesia. Perkembangan pembangunan, pertumbuhan penduduk, dan standar kehidupan masyarakat yang meningkat menyebabkan kebutuhan akan air bersih terus meningkan. Hal-hal tersebut yang menjadikan layanan perusahaan yang menyediakan serta mengelola air bersih sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Didalam melayani publik terhadap pemenuhan kebutuhan akan air bersih maka dikenal adanya sistem distribusi perpipaan yang mana kualitas air yang terdistribusi berkaitan dengan kondisi jaringan pipa distribusi air serta kinerja pelayanan. Sedangkan sistem distribusi lainnya adalah pelayanan distribusi air bersih non perpipaan dimana kualitas pelayanan akan bergan...