
Untuk  mencapai  tujuan  sistem  penyediaan  air  minum  yang  handal  dalam  waktu yang  panjang,  khususnya  dalam  pengambilan  air  baku  dari  mata  air  agar  kontinuitas, kapasitas  serta  kualitasnya  tetap  terjaga  dengan  baik,  maka  diperlukan  perlindungan mata air agar tidak mengalami perubahan yang mempengaruhi kondisi dan fungsinya sebagai sumber air baku untuk air minum Perlindungan  Mata  Air  (PMA)  adalah  salah  satu  upaya  dalam  sistem  penyediaan air  minum  untuk  menjaga  sumber  air  baku  untuk  air  minum  agar  tidak  mengalami perubahan baik terhadap kuantitas maupun terhadap kualitas air dari mata air. Selain itu perlindungan ini diperlukan ditinjau dari aspek teknis, agar air yang keluar dari mata air tetap terjaga pada lokasi yang tetap dan terukur pengambilannya. Aspek non teknis yang diperlukan dalam operasi dan perawatan terhadap mata air agar tidak mengalami kerusakan sesuai dengan  kearifan lokal.Sesuai  dengan  maksud  tersebut  perlindungan  mata  air  dilakukan  sebagai  upaya  agar kesinambungan mata air pada kondisi tertentu dapat berlangsung dalam waktu yang lama, tetapi cara ini tidak menjadikan hal yang merugikan lingkungan sekitarnya. Pilihan dapat  dilakukan  dengan  cara  lain,  sepanjang  memberikan  kemudahan  dan  manfaat  bagi masyarakat dapat dipenuhi dengan baik.Sejalan dengan kebutuhan akan perlindungan terhadap mata air yang sangat penting dalam  sistem  penyediaan  air  minum  yang  terus  berubah,  maka tulisan-tulisan  semacam  ini perlu terus dikembangkan
Disini akan dijelaskan bagaimana untuk memahami bagaimana cara melindungi bangunan pengambilan air  untuk system penyediaan air bersih  perdesaan.
Transmisi adalah jaringan pipa air baku dari sumber hingga unit pengolahan.
Distribusi adalah jaringan pipa air bersih dari unit pengolahan hingga unit pelayanan.
Bangunan PMA adalah pengambilan air baku dari mata air.
TUJUAN 
Untuk  memahami  spsesifikasi  meter  air  sebagai  alat  ukur  debit  yang  dipasang  pada  jaringan  pipa pelayanan air minum/bersih.
Sasaran Komunikan
Sasaran yang ngin dicapai adalah pelaku pembangunan memahami persyaratan teknis perlindungan mata air yang diperlukan sehingga diperoleh kesinambungan.
 Pretest Kemampuan 
1. Apa yang saudara ketahui tentang Perlindungan Mata Air dalam sistem penyediaan air  minum? 
2. Apa yang saudara ketahui dengan pelayanan air minum dari mata air?
3. Apa yang saudara ketahui dengan bangunan pengambilan air baku?
4. Apa yang saudara ketahui tentang aerah tangkapan air hujan? 
 Perlindungan Mata Air
Ruang Lingkup 
Tulisan ini   mencakup   pengertian,   persyaratan   teknis   dan   prosedur   perlindungan   bangunan Penangkap   Mata   Air   (PPBMA),   terhadap   kemungkinan   penurunan   kuantitas   air   luaran   dan bangunannya dari perubahan lingkungan.
 Pengertian 
1) Bangunan  PMA  (Penangkap  Mata  Air) adalah  bangunan  untuk  menangkap  dan  melindungi mata air terhadap pencemaran dan dapat juga dilengkapi dengan bak penampung. 
2) Aliran  artesis  terpusatadalah  mata  air  yang  terjadi  karena  adanya  tekanan  hidrolis  dan pemunculan air ke permukaan tanah secara terpusat. 
3) Aliran   artesis   tersebaradalah   mata   air   yang   terjadi   karena   adanya   tekanan   hidrolis   dan pemunculan air ke permukaan tanah secara tersebar. 
4) Aliran artesis vertikaladalah mata air yang terjadi karena tekanan hidrolis dan pemunculan air ke permukaan tanah melalui celah tegak lurus lapisan kedap air. 
5) Aliran gravitasi kontak adalah mata air yang terjadi akibat terhalang lapisan kedap air sehingga air naik ke permukaan. 
Persyaratan
1) Bentuk PMA tidak mengikat, disesuaikan dengan topografi dan situasi lahan 
2) Bangunan PMA diusahakan berbentuk elips bersudut tumpul atau empat persegi panjang
3) Pipa keluar (Pipa Out Let) pada bak pengumpul dari bangunan PMA (Penangkap Mata Air) tidak boleh lebih tinggi dari muka air asli sebelum dibangun PMA.
 Fungsi 
Fungsi dan komponen bangunan perlindungan mata air sesuai tabel 1
Komponen PMA
Komponen PMA terdiri dari : 
1) Bangunan penangkap; 
2) Bak penampung; 
3) Saluran Air hujan; 
4) Pipa Udara;
 5) Pipa peluap; 
6) Pipa penguras;
 7) Lubang periksa; 
8) Pipa keluar; 
9) Alat ukur debit.
 Fungsi Komponen PMA 
1) Penangkap mata air berfungsi untuk menangkap dan melindungi air dari pencemaran.
2) Bak penampung berfungsi menampung air yang ditangkap dan dikumpulkan. 
3) Saluran air hujan berfungsi untuk mengalirkan air hujan supaya tidak masuk ke dalam bangunan penangkap dan bak pengumpul.
4) Saluran  udara  berfungsi  untuk  melepas  gas  dan  mengatur  kualitas  udara  di  dalam  Bangunan pengambilan dan bak pengumpul.
5) Saluran peluap berfungsi untuk mengeluarkan kelebihan kapasitas bak pengumpul.
6) Pipa penguras berfungsi untuk membersihkan bak penampung 
7) Pipa keluar untuk mengeluarkan air dari bak pengumpul melalui pipa transmisi 
8) Alat ukur debit untuk mengetahui debit air yang keluar dari PMA.
 Kekuatan Struktur 
Kekuatan struktur yang harus dipenuhi untuk pembuatan bangunan perlindungan mata air sebagi berikut : 
1) Bangunan penangkap bagian luar kedap terhadap air dan tahan longsor 
2) Bak penangkap harus kedap air, permukaan bak licin dan tertutup 
3) Lantai saluran drainase harus kedap air 
 Perlindungan PMA 
Perlindungan yang diperlukan terhadap PMA  harus dilakukan sejak awal perencanaan pembangunan PMA.  Hal  ini  jika  tidak  dilakukan  sesuai  dengan  kondisi  lapangan  akan  memberikan  dampak  yang besar pengaruhnya terhadap fungsi bangunan PMA.Beberapa hal yang harus di perhatikan pada saat perencanaan yaitu : 
1) Elevasi permukaan air awal sebelum PMA di Bangun  
2) Daerah tangkapan air hujan yang mempengaruhi mata air 
3) Kapasitas pengambilan jika dengan menggunakan pompa 
4) Perubahan vegetasi pada daerah tangpan air hujan dihulu mata air. 
 Upaya Perlindungan PMA 
1) Pada Saat Perencanaan 
(1) Tentukan Elevasi muka air awal, menjadi muka air maksimum pada bangunan pengambilan. Sehingga   pengaruh   pengambilan   air   dari   PMA   harus   tidak   mempengaruhi   permukaan air  awal.  Jika  permukaan  air  awal  elevasinya  di  lampaui  karena  pengaruh  adanya  banguan pengambilan  dan  perlakuan  adanya  bangunan  maka  aliran  air  sebahagian  secara  bertahap akan melalui titik terendah dan menyesesuaikan kembali dengan elevasi awal. 
(2) Tentukan dan Perkirakan semaksimal mungkin daerah tangkapan air hujan yang mempengaruhi mata air. Daerah tangkapan air (captive area) hujan adalah sebagai area yang menyeimbangkan pasokan air yang mengalir dari mata air dan air hujan yang meresap ke dalam tanah. 
(3) Tentukan  bentuk  dan  ukuran  PMA,  lengkapi  dengan  saluran  air  hujan.  Besaran  bangunan penangkap  air  bergantung  pada  sebaran  mata  air  yang  akan  di  kumpulkan  dan  diambil, bangunan dapat membentuk saluran pengumpul maupun bak bila sumber berada terpusat membentuk mata air.
(4) Amankan semua lokasi tangkapan air. Pengaman lokasi tangkapan air dimaksud adalah dapat berupa  pelestarian  vegetasi  yang  terdapat  di  bagian  hulu  mata  air,  diluar  bangunan  PMA. Pelestarian  vegetasi  ini  sangat  penting  bagia  pasokan  dan  kesinambungan  aliran  air,  lebih-lebih pada area yang mempunyai curah hujan tinggi. 
2) Pada Saat Bangunan PMA Sudah ada
(1) Ketahui  elevasi  muka  air  awal  dan  sesuaikan  dengan  muka  air  pada  PMA.  Jika  melebihi  MA awal    maka  pipa  keluar/pengambilan  harus  disesuaikan  dengan  kondisi  MA  awal.  Debit pengambilan perlu disesuaikan dengan kapasitas mata air awal. 
(2) Buat pipa pelimpah (overflow) pada ketinggian dibawah muka air awal. Untuk mengantisipasi permukaan  air  tetap  pada  posisi  yang  aman,  jika  melampaui  muka  air  awal  maka  mata  air dapat berpindah pada zona yang lebih rendah.
(3) Buat saluran drainase agar air hujan tidak masuk ke dalam bangunan dan bercampur dengan air bersih dan tidak terjadi pencemaran.
(4) Buat pagar pengaman disekitar PMA. Dengan pemagaran bangunan dan daerah tangkapan air hujan sehingga keseimbangan potensi sumber air dari PMA dapat bertahan dalam waktu yang lama.
(5) Buat  pengamanan  daerah  tangkapan  air  di  bagian  hulu  PMA.  Melaui  pelestarian  vegetasi yang  banyak  tumbuh  disekitar  kawasan  tangkapan    air  dengan  luasan  perkiraan  yang memungkinkan. 
*Sumber data yang utama dari instansi terkait dengan pembangunan dan pengoperasian sarana dan prasarana sistem penyediaan air bersih perdesaan seperti berikut ini. 
1. Tata Cara Pembuatan Bangunan Penangkap Mata Air, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, 1996. 
2. Spesifikasi Bangunan Penangkap Mata air, Direktorat Jenderal Cipta Karya,  Departemen Pekerjaan Umum, 1996.
 3. Tata  Cara  Operasi  dan  Pemeliharaan  Penangkap  Mata  Air,  Direktorat  Jenderal  Cipta  Karya,  Departemen Pekerjaan Umum,1996. 
4. Survey  dan  Evaluasi  Air  Tanah  Untuk  Penyediaan  Air  Bersih,  Direktorat  Jenderal  Cipta  Karya, Departemen Pekerjaan Umum,1996. 
5. Survey dan Evaluasi Mata Air, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum,1996.