Topik :Material organik dan analisisnya untuk menjawab Hubungan antara Nilai TOC (Total organic carbon) dan EOM serta convertible dan residual carbon.
Gambar 22.14 menunjukan hubungan antara benzene-soluble
extract dan TOC (atas) dan extractability dan TOC (bawah).
Extractability disini menggambarkan jumlah banyaknya (gram) benxene-soluble
material organik per 100 g dari organic karbon. Dari gambar 22.14 dapat
terlihat trendline hubungan antara
benzene-soluble extract dan TOC (atas) dan extractability dan TOC
(bawah) menunjukan hubungan yang proporsional pada kasus ini didaerah batuan argillaceous purba. EOM/TOC dan
TOC dalam sedimen karbonat dan non-karbonat dasarnya disebabkan oleh sifat dari
material organic dalam karbonat murni dan kandungan clay mineral pada
batuan tersebut.
Pada Gambar 22.3 menunjukan perbedaan distribusi
dari fraklsi organic utama antara marine carbonates dan clay rich
sediments. Senyawa amino merupakan 90% dari total material organik
di shell material dan florida bay dimana merupakan lingkungan sedimen karbonat
dimana mereka memiliki lebih kecil dari 10% sedimen yang kaya akan clay. Terlihat juga Organic residue
(protokerogen) di daerah karbonatan berhubungan dengan material organik (humic
dan lignitic) atau dalam protokerogen merupakan persentase
sebagian kecil dari total material organik sebaliknya pada sedimen yang kaya
akan clay terpreservasi sebagian besar bahan organik.
Gambar 22.16
menunjukan jumlah kerogen dan bitumen di lapangan minyak Umm addalkh. Kita tahu
bahwa lebih dari 90% Total material organik (TOM) adalah kerogen di
batuan-batuan yang kaya akan lempung (shales). oleh karena itu berbeda dilapangan umm addalkh
dimana kerogennya lebih sedikit (dibawah 90%) sebab di lingkungan dengan batuan
karbonat namum dengan EOM yang akan lebih tinggi dari batuan yang kaya akan
lempung. Kerogen banyak terdapat di batuan sedimen yang kaya akan clay
menunjukan bahwa clay mineral ini dapat
mempertahankan, mengkompaksi, dan terjadi diagenesis kerogen tersebut, berbeda
sebaliknya dengan sedimen karbonat
Data
( Kamtono, 2019)
Pada tabel
data (Kamtono, 2019), terdapat dua sampel memiliki nilai TOC di bawah 0,50
wt.%, Sedangkan lima sampel lainnya menunjukkan nilai TOC di atas 1,00 persen,
di mana harga tertinggi dalam sampel singkapan dengan label 'IC 05' adalah 4,43
wt. %. Hasil ini menunjukkan bahwa kandungan bahan organik berada dalam
kategori rendah hingga sangat baik.
Ekstraksi
dilakukan pada tujuh singkapan untuk memisahkan bitumen dari batuan dan kerogen
(tabel diatas). Dari data ekstraksi, nilai EOM/bitumen adalah 396-28.362 ppm
dan hidrokarbon (HC) adalah 230-22.897 ppm ,yang menyatakan bahwa bahan organik
yang dapat diekstraksi berkualitas rendah sehingga sangat baik untuk
memproduksi hidrokarbon cair. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio
EOM/TOC (3.14-18.24) dan HC / TOC (1.82-10.78) yang menyatakan bahwa sampel
ekstraksi batu lempung dengan kode 'B 03', 'PB 01', 'IC 01A' dan 'IC 27 'adalah
hidrokarbon lokal asli, kecuali untuk sampel batuan sedimen' IC 04 ',' IC 05
'dan' IC 34 'yang memiliki rasio EOM / TOC (31.83-95.14) dan HC/TOC
(23.01-81.91), kemungkinan terdapat migrasi cairan hidrokarbon, karena umumnya
migrasi hidrokarbon cair memiliki rasio EOM/TOC > 25 dan HC/TOC > 20.
Potensi untuk
menghasilkan hidrokarbon dari enam batuan sedimen menunjukkan kecenderungan
untuk membentuk gas (gas prone, HI <200), sementara satu sampel berlabel ‘IC
05 shows menunjukkan kecenderungan untuk membentuk minyak (gas prone dan gas,
HI 338).
TOC
menunjukan kuantitas dan bukan menunjukan kualitas dari material organic
sehingga meskipun nilai TOC tinggi belum tentu convertible carbon tinggi
juga sebab dipengaruhi oleh kualitas material organik tersebut sehingga di
ekstrak terlebih dahulu untuk mendapatkan persentasi EOM dan Kerogen dalam
sampel kita begitu juga persentase ini akan menunjukan hubungan antara
lingkungan pengendapan kita karbonat atau non karbonat (seperti pada halaman
awal pembahasan), banyaknya material organic serta kekayaan akan mineral clay
akan sangat mempengaruhi convertible carbon.
Pustaka :
Kamtono, dkk. 2019.Oil-Source Rock Correlation Of Oil Seepage And Rock
SamplesCollected From The Cibulakan Formation At Palimanan Area, West Java. he 1st Workshop on
Environmental Science, Society, and Technology. doi:10.1088/1742-6596/1363/1/012025
Whelan dan Farrington. 1992. Organic Matter: Productivity, Accumulation,
and Preservation in Recent and ancient sediments. Columbia University Press :
New York
Comments
Post a Comment